Thursday, December 1, 2011

Diantara 2 Dunia-cerpen fiksi


Ini semua tentang kisahku dan pacarku, Awan. Hari ini tanggal 18. Dan seharusnya aku dan dia merayakan hubungan kita yang sudah berjalan tepat satu tahun. Yah, seperti kebanyakan orang berpacaran. Tapi sepertinya dia TIDAK peduli, bahkan ingatpun TIDAK! Dia sama sekali tidak menelponku, yah paling tidak sms atau kirim e-mail (kalau memang dia sedang sibuk).  “mungkin Awan lagi nyiapin surprise buat aku” hiburku dalam hati.
Hmph, kadang-kadang aku menyayangkan perbedaan usia kita. Aku yang masih berstatus ‘anak sma kelas 1’ dan dia yang mahasiswa.  Tapi sungguh aku bener-bener sayang awan. Sayang banget dah!
***
the beginning..
 ‘plakk’ aku menampar cowok didepanku “kita PUTUS Vin!”
Aku berlari sekencang-kencangnya menjauhi Vino. Hatiku benar-benar hancur melihat ada cewek lain yang sedang bergelayutan manja disamping vino. Padahal ketika itu hujan sangat deras. Tapi aku beruntung, ada pangkalan ojek.
“Perumahan Domas ya Pak!” aku segera duduk dibelakang kursi salah satu motor yang sudah dikendarai salah satu tukang ojek. Tapi,tidak ada reaksi.  tukang ojek ini malah bingung sendiri. “Cepetan dong pak! Saya dikejar orang jahat!” kataku asal sambil terisak.
“eh, iya mbak” akhirnya motor ninja yang kunaiki melaju kencang. Eh, ninja? Keren amat ya tukang ojek jaman sekarang. Memang benar-benar jaman sudah berubah.
Ninja ini berhenti tepat di depan rumahku.
“lain kali kalau hujan pake mantel dong pak. Kan kasian penumpang yang naik ojek kehujanan kayak saya.  Ya, itung-itung fasilitas tambahan gitu” komentarku sambil mencari-cari uang didalam dompet. Tapi, saat aku hendak memberikan uang, ninja itu keburu pergi. Rejeki kok ditolak.
Keesokan harinya, hari minggu, ada seorang tamu tak dikenal datang kerumahku. Dia cowok ganteng dengan motor ninja. Eh? Ninja hijau? Sepertinya aku tak asing dengan motor itu, ada stiker bertuliskan ‘jangan cium pantatku’ di bagian belakang motor. Tiba-tiba aku ingat siapa dia.
“ehm, maaf, kamu ojek yang nganter aku pulang kemarin ya?”
Cowok itu menatap tajam kearahku, tidak berkata-kata. Risih rasanya ditatap seperti itu. “hallo?” aku mencoba membuat dia sadar tapi dia tetap mematung.
Aneh banget sih ini orang? Apa jangan-jangan dia mau membunuhku gara-gara aku lupa bayar kemarin ya? hii aku malah membayangkan film pembunuhan yang baru aku lihat tadi.
“eh, kemarin aku belum bayar ya? Maaf, aku mau bayar tapi kamu udah keburu pergi sih pak, mas?”
“eh, oh, ehm..” dia gelagapan “aku bukan tukang ojek”
“HAH?” aku kaget. Sumpah!! “maaf maaf, aku...”
“iya nggak apa apa kok dek.. haha” dia tertawa renyah. GANTENG deh! “saya heran aja kok adek bisa manggil saya pak”
“eh, itu, kenapa ya mas? Aku juga nggak tau.. ih, bodoh banget sih aku!”
“hahaaha, lucu deh kamu.. boleh aku tau nama kamu?”
aku dan Awan berkenalan. Sejak saat itu aku dan Awan sering hang out bareng. Yah, dia orangnya baik banget, lucu lagi. Sampai akhirnya Awan nembak aku tepat dihari ulangtahunku! Tentu saja aku terima..
***

Sekarang..
Siang ini aku bener-bener udah nggak tahan. hari ini aku ulang tahunku. Sedangkan pacarku sama sekali nggak peduli! Jalan satu-satunya aku harus ketemu Awan sekarang, HARUS !
Ditaman kota tempat aku biasa ketemu Awan..
“Awan!” aku menghampiri awan  yang sedang duduk di kursi taman. Dia sedang tertawa, tapi dengan siapa? Kebetulan taman ini sepi, hampir tidak ada orang.
“Ri, eh, Ori??” dia terlihat kaget waktu melihatku. “ngapain kamu disini?”
“Ngapain? Kamu yang ngapain wan! Kamu nggak inget hari ini hari apa, hah?”
“hari apa emang?”
“HARI APA?? Hari ini kita setahun wan! Kamu nggak inget?” air mataku yang dari tadi tertahan mulai menetes. Hari ini hari ulangtahunku, kataku dalam hati. Awan hanya memegang dahinya yang mengkerut. “bukannya ngerayain kamu malah  duduk disini ketawa sendiri!”
“aku nggak sendiri”
“apa maksutmu nggak sendiri?
“emang aku nggak sendiri!”  Awan menghela napas “mungkin ini saatnya, Ris”
“Ris? Aku Ori, Wan! Kamu kenapa sih??”
“Aku mau ngasih tau kamu sesuatu. Tapi aku minta kamu janji, kamu nggak bakal ninggalin aku setelah kamu tau”
“tau apa? Awan, plis jangan buat aku bingung” awan tidak menjawab. Dia memejamkan mata. Tiba tiba tubuhnya bergoncang kerass, keringat dingin membasahi dahinya. Aku bingung, panik.
 “hai Ori, aku Risa” aku tersentak kaget. Suara Awan berubah, suara perempuan! Ada apa ini? Siapa Risa? Aku merinding hebat “Jangan takut Ori. aku Cuma pengen minta maaf. Dan cuma lewat Awan aku bisa ngomong sama kamu”
“maafin aku udah buat kamu takut. Kamu harus tau, Awan itu pacarku. Yah, sebelum aku kecelakaan maksudku.” Aku masih terpaku, tanganku basah. aku sedang berhadapan dengan orang yang sudah MENINGGAL! “sampai sekarang aku belum bisa terima aku dan Awan berpisah, bahkan ada di dua dunia yang berbeda. sebenernya Awan sering nyuruh aku pergi, tapi aku selalu punya alasan. Tapi sekarang aku sadar kalo Awan udah nemuin cintanya lagi. Aku nggak bisa merubah itu. Kamu tau Ori? kamu mirip aku”
“maksutmu?” tanyaku lirih.
“akhirnya kamu bicara ori” Awan tersenyum. Eh, Risa maksutku. “Wajahmu mirip aku. Makanya waktu kamu ketemu Awan yang kamu kira tukang ojek, Awan langsung ngajak kamu kenalan.”
“Berarti Awan sayang aku sebagai kamu?” aku menangis terisak. Antara takut dan sakit.
“nggak! Yah, awalnya emang gitu. tapi itu Cuma sebentar. Kepribadian kita beda, Ri. Waktu dia bener-bener kenal kamu, dia udah bisa ngelupain aku.” Dia menghela napas panjang. “aku tau karena aku selalu ngikutin Awan, aku nggak bisa tenang kalo awan belun dapet penggantiku yang bener-nener bisa jaga dia. sekarang udah ada kamu, waktunya aku pergi. dan tolong, jangan pernah tanya tentang aku ke Awan. setelah ini dia akan lupa semuanya tentang aku Ori. Jaga Awan buat aku ya..”
tiba tiba saja kepalaku pusing dan dengan cepat aku tidak bisa melihat apa apa lagi..
***
“Aduh..” aku memegang kepala, sakit banget. Perlahan-lahan mataku terbuka, aku sedang ada di mobil awan. sepertinya aku habis bermimpi, mimpi aneh yang nyata banget.
“eh, sayang udah sadar..”
“Kita mau kemana Wan?”
“kesini” mobil Awan berhenti di depan restoran mewah. Di pintu masuknya ada tulisan besar HAPPY BRITHDAY ORI. aku  keluar dari mobil.
“ini buat aku?”
“iya Ori sayang.. Happy annyversary juga ya.”
“aku kira kamu lupa”
“nggak mungkin dong.” kemudian Awan mengeluarkan sesuatu, kalung! Kalung berliontin namaku ‘ORISSA’. “Aku sayang kamu Ori” Awan melingkarkan kalung itu ke leherkku.
“aku juga sayang kamu”
Aku dan awan berpelukkan erat.  Dari jauh samar-samar aku melihat orang mirip diriku terseyum lalu menghilang. Mendadak aku teringat tentang mimpi anehku, itu nyata. “aku janji sama kamu Ris, aku bakal jaga Awan..” Ori menangis. Didalam hatinya ia mesrasa bersalah karena selama ini terlalu egois, tidak peduli Awan dan masa lalunya—sementara awan—selalu tau semuanya, selalu peduli Ori. Dan sekarang Ori berhasil menghapus ingatan Awan tentang Rissa yang ‘kembali’. Ini dunia kita, Wan. Cinta kita..

-THE END-

0 comments:

tamiadwimartha.blogspot.com

tamiadwimartha.blogspot.com