Monday, May 13, 2013

being blamed

dia memang sosok teman yang benar-benar baik. dia asik dan selalu bisa menjadi mood booster saat mood hilang. dia selalu siap mendengarkan. kita dekat, tapi tidak terlalu dekat.
namun bodohnya aku yang sama sekali tidak menyadari pertemanan ini sudah tidak wajar lagi. dia menyimpan perasaan yang tidak aku mengerti. alasan itu yang membuat kondisinya menjadi rumit seperti ini. mungkin aku biasa, tapi dia tidak biasa. mungkin aku baik-baik saja, tapi dia tidak mungkin baik-baik saja. disini salahnya adalah, aku tidak tau harus bertindak seperti apa dan dia tidak pernah mengerti. yang dia tau, aku ini jahat, nggak peka, ya aku selalu jadi 'seseorang yang disalahkan'. tanpa dia merasakan aku yang sudah berusaha menjaga. capek menjadi yang selalu disalahkan. kalau memang benci aku, silahkan saja. permintaan maaf seperti apa pun toh tidak merubah keadaan

2 comments:

arif said...

Ada sesuatu nih hehe...

arif said...

Ada sesuatu nih...
Kamu bimbang ya...

tamiadwimartha.blogspot.com

tamiadwimartha.blogspot.com